A.
PERAN KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PELAYANAN PUBLIK
B.
Latar Belakang Masalah
Pimpinan pada
masa sekarang menghadapi
lingkungan yang cepat berubah dengan
percepatan
yang belum pemah terjadi sebelumnya. Melakukan pembelajaran berarti menetapkan
strategi inovasi, perbalkan berkelanjutan, dan komitmen terhadap tugas dan
tujuan organisasi.
Organisasi
pembelajar merupakan lingkungan yang kondusif bagi aktivitas kepemimpinan visioner,
karena dapat tercipta iklim kerjasama yang sinergy antar sub sistem dalam organisasi
sehingga anggota organisasi memiliki komitmen, integritas. dan tanggung jawab
secara kolektif terhadap keseluruhan kinerja organisasi.
Dengan melihat
kenyataan lingkungan organisasi yang terus mengalami penibahan, maka peran pemimpin tidak
hanya berusaha menyesuaikan organisasi terhadap pergerakan inovasi di luar,
akan tetapi pemimpin yang berhasil apabila mampu membawa organisasi sebagai
referensi bagi institusi lainnya. Sehingga agar dapat mewujudkan organisasi
yang efektif dan kompetitif, sehingga kekuatan kepemimpinan menghasilkan
berbagai kebijakan dalam pelayanan publik.
C.
Peruinusaninasalah:
a. Bagaimanakah ciri kepemimpinan visioner
ltu ?
b. Apakah kepemimpinan visioner bisa
efektif ?
c. Bagaimanakah peran kepemimpinan
visioner dalam pelayanan publik ?
D.
Tujuan
a.
Agar kita mengetahui
ciri dari kepemimpinan visioner
b.
Supaya kita dapat
mengetahui peran kepemimpinan visioner yang efektif
c.
Agar kita dapat
mengetahui permit kepemiminan visioner dalam pelayanan publik
E. Manfaat
a. Agar kita sebagai mahasiswa dapat mengetahui
ciri dari kepemimpinan visioner tersebut
b. Agar kita sebagai mahasiswa yang sedang dalam
proses belajar dapat mengetahui peran kepemimpinan visioner yang semakin
efektif
c. Agar kita sebagai mahasiswa yang sedang dalam
proses belajar dapat mengetahui peran kepemimpinan visoner dalam pelayanan
publik tersebut.
F. Metode
-
Metode yang saya
gunakan adalah metode lab. Research, dimana mencari hasil dari penelitian yang
telah dilakukan oleh orang lain.
G. Tinjauan
pustaka
-
Kepemimpinan menurut
: George Terry & Leslicm Rue (1985) dalam Husaini (2009) Kepemimpinan dapat
dipandang sebagai kemampuan seseorang atau pemimpin, untuk mempengaruhi
perilaku orang lain menurut keinginan-keinginan dalam suatu keadaan tertentu.
-
Kepemimpinan menurut
: J.L.Gibson MJ. Ivancevich & J.H Donnelly (1996) dalam Kambey (2006)
Kepemimpinan adalah suatu upaya penggunaan jenis pengaruh bukan paksaan
(concoersive) untuk memotivasi orang-orang mencapai tujuan tertentu
-
Kepemimpinan
visioner menurut : Seth Kahan (2002) menjelaskan bahwa kepemimpinan visioner
melibatkan kesanggupan, kemampuan kepiawaian yang luar biasa untuk menawarkan
kesuksesan dan kejayaan di masa depan. Seorang pemimpin yang visioner mampu
mengantisipasi segala kejadian yang mungkin timbul, mengelola masa depan dan
mendorong orang lain untuk berbuat dengan cara-cara yang tepat. Hal itu
berarti, pemimpin yang visioner mampu melihat tantangan dan peluang sebelum
keduanya terjadi sambil kemudian memposisikan organisasi mencapai tujuan-tujuan
terbaiknya.
-
kepemimpinan
visoner menurut: Corinne McLaughlin (2001) mendefinisikan pemimpin yang
visioner (Visionary leaders) adalah
mereka yang mampu membangun 'fajar baru' (a
new dawn) bekerja dengan intuisi dan imajinasi penghayatan dan boldness. Mereka menghadirkan tantangan
sebagai upaya memberikankan yang terbaik untuk organisasi dan menjadikannya
sebagai sesuatu yang menggugah untuk mencapai tujuan organisasi.
-
Mereka bekerja
dengan kekuatan penuh dan tercerahkan dengan tujuan-tujuan yang lebih tinggi. Pandangannya
jauh ke depan. Mereka adalah para social
innovator, agen perubah, memandang sesuatu dengan utuh (big picture) dan selalu berfikir
strategis menurut saya itu sebagi suatu pengaruh seni atau proses mempengaruhi
orang-orang agar mereka secara sukarela dan bersemangat berusaha mencapai
tujuan yang ingin dicapai Sedangkan kepemimpinan visioner adalah Seorang
pemimpin yang sangat berperan besar dalam memutuskan sebuah hal yang akan
menjadi landasan sebuah kebijakan dan mempunyai sebuah Visi untuk melibat
peluang yaitu dimensi waktu dan ruang tanpa batasan dan halangan, yang
membatasi pandangan.
H. Penyajian dan Analisis data
a.
Studi kepemimpinan menurut Universitas Michigan oleh Havid Tri Callyono
Setiap
manusia pada hakekatnya adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggung jawaban
atas kepemimpinannya, manusia sebagai pemimpin minimal mampu memimpin dirinya
sendiri dan mempunyai kelebihan dibandingkan yang lainnya. Begitu pula setiap
organisasi harus memiliki pemimpin, tanpa pemimpin akan kacau karena harus ada
orang yang memerintah dan mengarahkan dalam. mencapai tujuan secara efektif dan
efisien. Secara umum definisi kepemimpinan dapat dirumuskan bahwa kepemimpinan
berarti kemampuan dan kesiapan yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat
mempengaruhi, mendorong mengajak menuntun, menggerakkan, mengarahkan dan kalau
perlu memaksa orang atau kelompok agar menerima pengaruh tersebut dan
selanjutnya berbuat sesuatu yang dapat membantu. tercapainya suatu tujuan
tertentu. (Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI,2009,125).
Tugas
kepemimpinan, meliputi dua bidang utama pekerjaan yang harus diselesaikan dan
kekompakan orang yang dipimpinannya. Tugas yang berhubungan dengan pekerjaan
disebut task function. Tugas yang
berhubungan dengan pekerjaan perlu agar pekerjaan kelompok dapat diselesaikan
dan kelompok mencapai tujuannya Tugas yang berhubungan dengan kekompakan
kelompok dibutuhkan agar hubungan antar orang yang bekerjasama menyelesaikan
kerja itu lancar dan enak jalannya. Kepemimpinan merupakan salah satu topik
terpenting didalam mempelajari dan mempraktekkan manajemen Studi tentang
kepemimpinan ini sejak dulu telah banyak menarik perhatian para ahli. Sepanjang
sejarah dikenal adanya kepemimpinan yang berhasil dan tidak berhasil selain itu
kepemimpinan banyak mempengaruhi cara kerja dan perilaku banyak orang. Sebagian
sebab sudah ada yang diketahui, sebagian belum terungkap. Oleh karena itu
kepemimpinan banyak menarik perhatian para ahli untuk mempelajari.
Pusar
riset Michigan University melakukan suatu penelitian. Penelitian ini
mengidentifikasikan dua konsep yakni orientasi produksi (production Orientation) dan orientasi bawahan (employee orientation). Pemimpin yang menekankan pada orientasi
bawahan sangat memperhatikan bawahan, di mana mereka merasa bahwa setiap
karyawan itu penting, dan menerima karyawan sebagai pribadi, Sedangkan pemimpin
yang berorientasi pada produksi sangat memperhatikan hasil davs aspek-aspek
kerja untuk kepentingan organisasi, dengan tanpa menghiraukan apakah bawahan
senang atau tidak. Kedua ini hampir sarna dengan tipe otoriter dan tipe
demokrtatis. (Wahjo Sumidjo, Kepemimpinan dan Motivasi, Jakarta: Ghalia,
1987:66.)
Analisis saya : Setelah saya melihat dari studi kasus di atas, jadi
dapat saya simpulkan baliwa Kepemimpinan itu adalah Seni mempengaruhi orang
lain untuk mengarahkan kemauan mereka, kemampuan dan usaha untuk mencapai
tujuan yang ingin dicapai.
b.
Studi kepemimpinan Visioner menurut Diana Kertanegara 2003
Kepernimpinan
visioner adalah pola kepemimpinan yang ditujukan untuk mernberi arti pada kerja
dan usaha yang perlu dilakukan bersama-sama oleh para anggota perusahaan dengan
cara memberi arahan dan makna pada kerja dan usaha yang dilakukan berdasarkan
visi yang jelas.
Kepemimpinan Visioner dalam Organisasi Pendidikan
Tingkat Mikro
Dengan
diterapkannya Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah, maka sekolah sebagai
komponen organisasi pendidikan tingkat mikro ini telah diberi keleltiasaan
dalam memanaj institusinya sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lingkungannya.
Dengan demikian pernimpin di institusi ini (kepala sekolah) memiliki fungsi
yang sama dengan fungsi pemimpin pada organisasi formal lainnya.
Kepemimpinan
visioner kepala sekolah sangat dibutuhkan pada lembaganya disebabkan karena:
(a) perkembangan iptek begitu cepat dan akan berpengaruli pada semua aspek kehidupan, termasuk teknologi pendidikan, (b) era
global akan menyebabkan Ialu lintas tenaga keda sangat mudah, sehingga akan
banyak tenaga kerja asing berimigrasi antar negara, (c) era informasi
menyebabkan siswa mendapatkan informasi dari berbagai sumber secara cepat,
sehingga guru nanti bukan lagi satu‑satunya sumber informasi iptek, (d) era
global akan berpengaruli terhadap perilaku dan moral manusia sehingga sekolah
diharapkan berperan menanamkan nilai‑nilai akhlak, (e) kesadaran orangttia akan
pentingnya pendidikan bermutu temyata paralel dengan persaingan antar sekolah
untuk menggaet anak jenius dengan orang tua yang penuh perhatian terhadap upaya
pendidikan, sehingga sekolah yang mutunya jelek akan ditinggalkan, (f) di era
global seperti AFTA, maka tidak menutup kemungkinan akan terbuka peluang
pembukaan cabang sekolah asing di tiap‑tiap negwa anggotanya termasuk
Indonesia, sehingga persaingan antar lembaga nendidikaii ini akan sangat
tinggi. Tantangan tersebut harus direspons oleh sekolah, hingga visi sekolah
harus mampu mengakomodasi dan memanfaatkan peluang yang terkandung pada
perkembangan tersebut.
Sehingga dalam mengimbangi berbagpi keadaan yang
begitu cepat berubah, kepala sekolah tidak hanya dituntut sebagai educator, dan
administrator, melainkan juga harus berperan sebagai manajer dan supervisor
yang mampu menerapkan manajemen yang bermutu. Indikasinya ada pada iklim kerja
dan proses pembelajaran yang konstruktif, berkreasi, dan berprestasi. Manajemen
sekolah tidak lain berarti pendayagunaan dan penggtinaan sumberdaya yang ada
dan dapat diadakan secara efisien dan efektif untuk mencapai visi dan misi
sekolah. Sehingga kepala sekolah merupakan ruh sekolah bersangkutan.
Sederhananya, keberhasilan sekolah tergantung pada teknik kepala sekolah mengelola manusia dan
sumberdaya yang ada di sekolah, dengan merencanakan, mengorganisasi, mengadakan
staf, mengarahkan orientasi/sasaran, mengkoordinasi, memantau, dan
menilai/mengevaluasi.
Dalam kegiatan perencanaart, garapan bidang sasaran
dibagi, dipilah, dikelompokkan serta diprioritaskan, dengan memperhatikan hasil
pertimbangan partisipatif . Begitu pula pengadaan staf, yang dilakukan adalah
berpikir tentang siapa yang diperlukan dan dipercayakan dalam bidang garapan itu, bagaimana mengerjakannya,
kapan mulai dan kapan selesai. Sehingga sebagai seorang manajer, kepala sekolah bertanggungjawab dan
yakin bahwa kegiatan‑kegiatan yang
terjadi di sekolah adalah m'enggarap rencana dengan benar lalu
mengerjakannya dengan benar pula.
Sehingga perilaku kepemimpinan visioner harus dapat:
1. Menciptakan dan
mengkomunikasikan visi dan tujuan
2.
Melaksanakan pemikiran dan perencanaart strategis dan fleksibel
3.
Memfasilitasi rekan keda, bawahan, dan perkembangan tim
4.
Memfasilitasi perkeinbatigaii organisasi
5.
Melindungi individu dari kekuatan yang merusak
6.
Melindungi organisasi dari kekuatan yang merusak
7.
Mencari dan mengkomunikasikan konsensus antar tim
8.
Mengspesifikasi pedoman hidup, dan inenciptakan budaya
9.
Menciptakan cara pandang
10. Memotivasi orang‑orang
untuk bertindak.
Analisia
saya : Setelah saya melibat dari hasil studi di atas jadi dapat saya tarik
kesimpulan, bahwa kepemiminan visioner itu adalah pengabungan dad kata
kepemimpinan dan visioner. Kepemimpinan visioner menurut saya yaitu, sikap
seorang pemimpin yang mampu menjalankan tugasnya didalam organisasi tersebut
serta mempunyai Visi dan ttijuan, sebagai perencanaan strategis yang harus
menyesuaikan dengan pertibalian tersebut.
d. Peran kepemimpman visioner dalam
pelayanan publik menurut Mr. Bahrul Amig (Camat Krian Kab Sidoarjo.
Pelayanan
publik rada dasamya menyangkut aspek kebidupan yang sangat luas. Dalam
kehidupan
bemegara, maka pemerintah memiliki fungsi memberikan berbagai pelayanan publik
yang diperlukan oleh masyarakat,
mulai dari pelayanan dalam bentuk pengaturan atau pun pelayanan‑pelayanan lain
cialam rangka memenulii kebutuhan masyarakat dalam bidang pendidikan, kesehatan,
utlilitas, dan lainnya. Berbagai gerakan reformasi publik yang dialami negara‑negara
maju pada awal tahun 1990‑an banyak difiliami okh tekanan masyarakat akan
perlunya peningkatan kualitas pelayanan publik yang diberikan oleh pemerintah.
Oleh Karena itu pada era globalisasi penerapan Total Quality Management (TQM)
di Instansi pemerintah sangat dibutuhkan, maka dibutuhkan sosok dan
kepemimpinan birokrasi yang :
1.
Sensitif
dan responsive.
2.
Tidak terpaku pada kegiatan‑kegiatan rutin,
inainpu melaktikan terobosan melalui petnikiran yang inovatif dan kreatif.
3.
Mempunyai
wam asan yang futuristik dan sistemik.
4.
Mampu
memperhitungkan resiko.
5.
Jeli
akan sumber‑sumber baru yang potensial.
6.
Mampu
mengkombinasikan sumber daya potensial.
7.
Mampu
mengoptimalkan sumber daya yang tersedia.
Dalam, upaya perwujudan hail‑hal tersebut, pemimpin
merupakan faktor yang signifikan. Peran pemimpin dalam membangun kepercayaan
publik mencakup lingkup intemal yang berkaitan dengan upaya tnenggerakkan dan
iliciiiastikaii seltii‑tilt suniberdaya aparatur berkinerja tinggi, dan lingkup
ekstemal organisasi dalam upaya mencermati harapan masyarakat dan komunikasi
ekstemal baik menyangkut ukuran‑ukuran kinerja pelayanan (public service measures) yang ditetapkan, upaya yang telah, sedang
dan akan dilakukan, maupun kineija pelayanan yang telah dihasilkan. Kedepan
kita butuh pemimpin yang visioner dan berkarakter kuat dalam menciptakan
pelayanan publik yang representative. Beberapa karakteristik pimpinan visioner
dalam pelayanan publik (dikutip dari berbagai sumber) adalah sebagai berikut :
1.
Selalu
tidak puas, seorang petnimpin yang visioner adalah seorang pemimpin yang selalu
memiliki keinginan untuk melakukan peningkatan. Seorang pemimpin yang
mempertahankan metode lama sama
dengan berjalan ke belakang karena metode tersebut belum tentu sesuai dengan
lingkungan yang, selalu berubah.
2.
Mampu
menciptakan standard terbaik menurut visinya, untuk mendapatkan kinerja terbaik
seorang pemimpin piliblic harus mengembangkan suatu visi stratejik dalam bidang
pelayanan yang mencerminkan budaya, aspirasi dan nilai‑nilai dalam organisasi.
3.
Mampu
mengorganisir pelaksanaati pelayinan secara efektif, seorang pemimpin yang
visioner mengetahui bahwa sebuah kebijakan dikatakan ketika kebijakan tersebut
dapat dilaksanakan dan mencapai tuJuan yang diinginkan. Pengorganisasian ini
berarti bahwa pemimpin harus mampu menggerakkan secara top‑down dan juga
struktur organisasi secara horizontal dengan baik.
4.
Mampu
memperkuat hubungan dengan masyarakat, dengan menggunakan teknologi terbaru
untuk memaksimalkan pelayanan secara online.
5.
Memiliki
keinginan kuat untuk seIalu belajar, baik dari keberhasilan Organisasi lain
dalam pelayanan maupun belajar dari kesalahan yang mereka lakukan.
6.
Mampu
menciptakan transparansi dan akuntabilitas dalam pelayanan, termasuk
akuntabilitas dan transparansi yang bersifat multiple govemmental organizations.
Analisis
saya : Menurut saya
peran kepemimpinan visioner dalam pelayanan publik, sangatlah berpengaruh satu
sama lain karena, salah satu ttijtian dari kepemimpinan tersebut ialah melayani
masyarakatnya. Oleh sebab itu, seorang pemimpin yang visioner harus mampu
melaksanakan pelayanan publik tersebut dengan pentih rasa tanggung jawab.
Sehingga dampak positif pada diri pemimpin adalah peluang karier yang lebih
tinggi sebagai pengliargaan atas prestasi yang telah dicapai. Keptiasan lainnya
adalah dapat berbuat lebih banyak untuk kepentingan orang lain/masyarakat.
I. Interpretasi
data
Data yang saya ambil merupakan hasil dari penelitian ‑
penelitian yang telah terbukti hasilnya, yaitu melalui buku ‑ buku yang saya
peroleh dari perpustakaan dan melalui sumber dari intemet. Semua data tersebut
menyimpulkan bahwa Peran kepemimpinan visioner dalam pelayanan publik, yaitu
pemimpin dalam membangun kepercayaan publik mencakup lingkup Intemal yang
berkaitan dengan upaya menggerakkan dan memastikan seluruh sumberdaya aparatur
berkineeja tinggi, dan lingkup ekstemal organisasi dalam, upaya mencermati
harapan masyarakat dan komunikasi ekstemal baik menyangkut ukuran‑ukuran
kinerja pelayanan (public service
measures) yang ditetapkan, upaya yang telah, sedang dan akan dilakukan,
maupun kinerja pelayanan yang telah diliasilkaii. Kedepan kita butuh pemimpin
yang visioner dan berkarakter kuat dalam menciptakan pelayanan publik yang
representatif.
J.
Penutup
a.
Kesimpulan ( menjawab dari rumusan masalah )
1.
Bagai
manakah ciri dari kepemimpinan Visioner itu ?
Pada dasamya seorang pemimpin yang visioner biasanya
selalu memegang teph pada komitmen dan pendiriannya, tidak mudah dipengaruhi
dan harus menerima masukan dan bimbingan masukan tersebut apakah baik untuk
organisasinya ataukah bisa bedampak buruk. Yang saya ketahui ciri dari
kepemiminan visioner yaitu : Berorientasi pada visi yang diterjemahkan . dalam
tindakan nyata, Keinginan untuk adanya perubahan menggugat kemapanan dan
keseimbangan dalam sistem, Memiliki kepekaan dan kepedulian yang tinggi.dan
Piawai beradaptasi memperlaktikan sumber daya organisasi. Dengan ciri tersebut
akan memperbesar kemungkinan berhasil bagi pimpinan dan organisasi terebut.
Selain itu juga menurut Burt Nanus (1992) ciri dari kepemimpinan visioner yaitu
:
- Seorang pemimpin visioner harus memiliki kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif dengan manajer dan karyawan lainnya dalam. organisasi. Hal ini membutuhkan pemimpin untuk ment,,,hasilkan "guidance, encouragement, and motivation."
- Seorang pemimpin visioner harus memahami lingkungan luar dan memiliki kemainpuan bereaksi secara tepat atas segala ancaman dan peluang. Ini termasuk, yang plaing penting, dapat "relate skillfully" dengan orang‑orang kunci di luar organisasi, namun memainkan peran penting terhadap organisasi (investor, dan pelanggan).
- Seorang pemimpin harus memegang peran penting dalam membentuk dan mempengaruhi praktek organisasi, prosedur, produk dan jasa. Seorang pemimpin dalam hal ini harus terlibal dalam. organisasi untuk menghasilkan dan mempertahankan kesempumaart pelayanan, sejalan dengan mempersiapkan dan memandu jalan organisasi ke masa depan (successfully achieved vision).
- Seorang pemimpin visioner harus memiliki atau mengembangkan "ceruk” untuk mengantisipasi masa depan. Ceruk ini merupakan sebuah bentuk imaffinatif, yang berdasarkan atas kemampuan data untuk mengakses kebutuhan masa depan konsumen, teknologi, dan lain sebagainya. Ini tennasuk kemamptian untuk mengatur sumber daya organisasi guna meinperiapkan diri menghadapi kemunculan kebutuhan dan perubahan ini.
2.
Apakah
kepemimpinan.visioner bisa efektif ?
Menurut saya kepeinimpinan visioner akan berjalan
dengan efektif apabila, Pemimpin visioner mempunyai ' ganibaran yang jelas
tentang apa yang hendak dicapai dan mempunyai gambaran yang jelas kapan hal itu
akan dapat dicapai, sehingga Pemimpin visioner tidak hanya memikirkan di mana
posisi bisnis pada saat ini, tetapi lebih memikirkan dimana posisi yang
diinginkan pada masa yang akan datang. Selain itu, Pemimpin visioner harus
mampu dengan teratur mengambil bagian dalain pelatihan dan berbagaijenis
pengembanganlainnya, baik di dalam maupun di luar organisasi. Pemimpin visioner
mampu menguffi setiap interaksi, negatif atau positif, sehingga mampu
mempelaJari situasi.'Pemimpin visioner juga harus mampu mengejar peluang untuk
bekedasama dan mengambil bagian dalam proyek yang dapat memperluas pengetahuan,
memberikan tantanganlerpikir dan mengembangkan imajinasi. Maka dari situ bisa
terwujud kepemimpinan visioner yang benar ‑ benar efektif
3.
Bagaimanakah
peran kepemimpinan visioner dalam pelayanan publik ?
Peran kepemimpinan visioner dalam pelayanan publik
adalall merupakan peran yang sangnt berpenganili dalain setiap Organisasi,
karena Peran ini mcrupakan peran di mana seorang pemimpin menyajikan suatu
visi, meyakinkan gambaran atau target untuk suatu organisasi, guna diral pada
masa depan, dan melibatkan bany~k orang. Sebagai penentu arah, seorang pemimpin
menyampaikan visi, mengkomnnikasikannya, memotivasi peke~ia dan rekan, serta
ineyakinkan orang ballwa apa yang dilakukan merlipakan hal yang benar, dan
mendukung partisipasi pada seluruh tingkat dan pada selurah tahap usaha menuju
masa depart.
b. Saran
Sebagai calon pemiinpin atau leader, hendaknya kita
memiliki kemampuan untuk memimpin dan menjalankan visi dan misi dari organisasi
yang akan kita jalankan serta melalui serangkaian kebijakan dan tindakan yang
progressif Serta kita harus menjadi seorang yang dapat melihat jauh sekali kedepan, tanpa batasan dan
halangan, dan melakukan nya setelah dapat menarik kesimpulan.
K. Daftar pustaka
-
Kartanegara,
Diana. (2003). Strategi Membangun Eksekutif. [Online]. Tersedia:
http://www.pln.co.id/fokus/A,rtikelTunggal.asp?A.r.tikelld= 268
-
Nanus,
B. (2001). Kc'pemimpinan Visioner; Menciptakan Kesadaran akan arah dan Tujuan
di Dalam Organisasi. Alih Bahasa: Frederik Ruma. Jakarta: Prenhallindo.
-
pendidikan‑umat.blogspot.com/2008/01
/kepemimpinan‑visioner.html
-
wawan‑satti.blogspot.com
-
wordpress.com/2008/01/kepemimpinad‑visoner.doc
-
Waltyudi.
(2009). Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Organisasi Pembelajar (Leaming
Organization). Bandung: Alfabeta
-
Yuki,
Gary. (2009). Leadership in Organization (Kepemimpinan Dalam Organisasi).
Jakarta: Indeks