Minggu, 01 April 2012

peran kepemimpinan visioner dalam pelayaan publik


A. PERAN KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PELAYANAN PUBLIK

B. Latar Belakang Masalah
Pimpinan pada masa sekarang menghadapi lingkungan yang cepat berubah dengan percepatan yang belum pemah terjadi sebelumnya. Melakukan pembelajaran berarti menetapkan strategi inovasi, perbalkan berkelanjutan, dan komitmen terhadap tugas dan tujuan organisasi.
Organisasi pembelajar merupakan lingkungan yang kondusif bagi aktivitas kepemimpinan visioner, karena dapat tercipta iklim kerjasama yang sinergy antar sub sistem dalam organisasi sehingga anggota organisasi memiliki komitmen, integritas. dan tanggung jawab secara kolektif terhadap keseluruhan kinerja organisasi.
Dengan melihat kenyataan lingkungan organisasi yang terus mengalami penibahan, maka peran pemimpin tidak hanya berusaha menyesuaikan organisasi terhadap pergerakan inovasi di luar, akan tetapi pemimpin yang berhasil apabila mampu membawa organisasi sebagai referensi bagi institusi lainnya. Sehingga agar dapat mewujudkan organisasi yang efektif dan kompetitif, sehingga kekuatan kepemimpinan menghasilkan berbagai kebijakan dalam pelayanan publik.
C. Peruinusaninasalah:
a. Bagaimanakah ciri kepemimpinan visioner ltu ?
b. Apakah kepemimpinan visioner bisa efektif ?
c. Bagaimanakah peran kepemimpinan visioner dalam pelayanan publik ?
D. Tujuan
a.    Agar kita mengetahui ciri dari kepemimpinan visioner
b.    Supaya kita dapat mengetahui peran kepemimpinan visioner yang efektif
c.    Agar kita dapat mengetahui permit kepemiminan visioner dalam pelayanan publik





E. Manfaat
a.  Agar kita sebagai mahasiswa dapat mengetahui ciri dari kepemimpinan visioner tersebut
b.  Agar kita sebagai mahasiswa yang sedang dalam proses belajar dapat mengetahui peran kepemimpinan visioner yang semakin efektif
c.  Agar kita sebagai mahasiswa yang sedang dalam proses belajar dapat mengetahui peran kepemimpinan visoner dalam pelayanan publik tersebut.
F. Metode
-        Metode yang saya gunakan adalah metode lab. Research, dimana mencari hasil dari penelitian yang telah dilakukan oleh orang lain.
G. Tinjauan pustaka
-        Kepemimpinan menurut : George Terry & Leslicm Rue (1985) dalam Husaini (2009) Kepemimpinan dapat dipandang sebagai kemampuan seseorang atau pemimpin, untuk mempengaruhi perilaku orang lain menurut keinginan-keinginan dalam suatu keadaan tertentu.
-        Kepemimpinan menurut : J.L.Gibson MJ. Ivancevich & J.H Donnelly (1996) dalam Kambey (2006) Kepemimpinan adalah suatu upaya penggunaan jenis pengaruh bukan paksaan (concoersive) untuk memotivasi orang-orang mencapai tujuan tertentu
-        Kepemimpinan visioner menurut : Seth Kahan (2002) menjelaskan bahwa kepemimpinan visioner melibatkan kesanggupan, kemampuan kepiawaian yang luar biasa untuk menawarkan kesuksesan dan kejayaan di masa depan. Seorang pemimpin yang visioner mampu mengantisipasi segala kejadian yang mungkin timbul, mengelola masa depan dan mendorong orang lain untuk berbuat dengan cara-cara yang tepat. Hal itu berarti, pemimpin yang visioner mampu melihat tantangan dan peluang sebelum keduanya terjadi sambil kemudian memposisikan organisasi mencapai tujuan-tujuan terbaiknya.
-        kepemimpinan visoner menurut: Corinne McLaughlin (2001) mendefinisikan pemimpin yang visioner (Visionary leaders) adalah mereka yang mampu membangun 'fajar baru' (a new dawn) bekerja dengan intuisi dan imajinasi penghayatan dan boldness. Mereka menghadirkan tantangan sebagai upaya memberikankan yang terbaik untuk organisasi dan menjadikannya sebagai sesuatu yang menggugah untuk mencapai tujuan organisasi.
-        Mereka bekerja dengan kekuatan penuh dan tercerahkan dengan tujuan-tujuan yang lebih tinggi. Pandangannya jauh ke depan. Mereka adalah para social innovator, agen perubah, memandang sesuatu dengan utuh (big picture) dan selalu berfikir strategis menurut saya itu sebagi suatu pengaruh seni atau proses mempengaruhi orang-orang agar mereka secara sukarela dan bersemangat berusaha mencapai tujuan yang ingin dicapai Sedangkan kepemimpinan visioner adalah Seorang pemimpin yang sangat berperan besar dalam memutuskan sebuah hal yang akan menjadi landasan sebuah kebijakan dan mempunyai sebuah Visi untuk melibat peluang yaitu dimensi waktu dan ruang tanpa batasan dan halangan, yang membatasi pandangan.
H. Penyajian dan Analisis data
a. Studi kepemimpinan menurut Universitas Michigan oleh Havid Tri Callyono
Setiap manusia pada hakekatnya adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggung jawaban atas kepemimpinannya, manusia sebagai pemimpin minimal mampu memimpin dirinya sendiri dan mempunyai kelebihan dibandingkan yang lainnya. Begitu pula setiap organisasi harus memiliki pemimpin, tanpa pemimpin akan kacau karena harus ada orang yang memerintah dan mengarahkan dalam. mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Secara umum definisi kepemimpinan dapat dirumuskan bahwa kepemimpinan berarti kemampuan dan kesiapan yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat mempengaruhi, mendorong mengajak menuntun, menggerakkan, mengarahkan dan kalau perlu memaksa orang atau kelompok agar menerima pengaruh tersebut dan selanjutnya berbuat sesuatu yang dapat membantu. tercapainya suatu tujuan tertentu. (Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI,2009,125).
Tugas kepemimpinan, meliputi dua bidang utama pekerjaan yang harus diselesaikan dan kekompakan orang yang dipimpinannya. Tugas yang berhubungan dengan pekerjaan disebut task function. Tugas yang berhubungan dengan pekerjaan perlu agar pekerjaan kelompok dapat diselesaikan dan kelompok mencapai tujuannya Tugas yang berhubungan dengan kekompakan kelompok dibutuhkan agar hubungan antar orang yang bekerjasama menyelesaikan kerja itu lancar dan enak jalannya. Kepemimpinan merupakan salah satu topik terpenting didalam mempelajari dan mempraktekkan manajemen Studi tentang kepemimpinan ini sejak dulu telah banyak menarik perhatian para ahli. Sepanjang sejarah dikenal adanya kepemimpinan yang berhasil dan tidak berhasil selain itu kepemimpinan banyak mempengaruhi cara kerja dan perilaku banyak orang. Sebagian sebab sudah ada yang diketahui, sebagian belum terungkap. Oleh karena itu kepemimpinan banyak menarik perhatian para ahli untuk mempelajari.
Pusar riset Michigan University melakukan suatu penelitian. Penelitian ini mengidentifikasikan dua konsep yakni orientasi produksi (production Orientation) dan orientasi bawahan (employee orientation). Pemimpin yang menekankan pada orientasi bawahan sangat memperhatikan bawahan, di mana mereka merasa bahwa setiap karyawan itu penting, dan menerima karyawan sebagai pribadi, Sedangkan pemimpin yang berorientasi pada produksi sangat memperhatikan hasil davs aspek-aspek kerja untuk kepentingan organisasi, dengan tanpa menghiraukan apakah bawahan senang atau tidak. Kedua ini hampir sarna dengan tipe otoriter dan tipe demokrtatis. (Wahjo Sumidjo, Kepemimpinan dan Motivasi, Jakarta: Ghalia, 1987:66.)
Analisis saya : Setelah saya melihat dari studi kasus di atas, jadi dapat saya simpulkan baliwa Kepemimpinan itu adalah Seni mempengaruhi orang lain untuk mengarahkan kemauan mereka, kemampuan dan usaha untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai.
b. Studi kepemimpinan Visioner menurut Diana Kertanegara 2003
Kepernimpinan visioner adalah pola kepemimpinan yang ditujukan untuk mernberi arti pada kerja dan usaha yang perlu dilakukan bersama-sama oleh para anggota perusahaan dengan cara memberi arahan dan makna pada kerja dan usaha yang dilakukan berdasarkan visi yang jelas.
Kepemimpinan Visioner dalam Organisasi Pendidikan Tingkat Mikro
Dengan diterapkannya Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah, maka sekolah sebagai komponen organisasi pendidikan tingkat mikro ini telah diberi keleltiasaan dalam memanaj institusinya sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lingkungannya. Dengan demikian pernimpin di institusi ini (kepala sekolah) memiliki fungsi yang sama dengan fungsi pemimpin pada organisasi formal lainnya.
Kepemimpinan visioner kepala sekolah sangat dibutuhkan pada lembaganya disebabkan karena: (a) perkembangan iptek begitu cepat dan akan berpengaruli pada semua aspek kehidupan, termasuk teknologi pendidikan, (b) era global akan menyebabkan Ialu lintas tenaga keda sangat mudah, sehingga akan banyak tenaga kerja asing berimigrasi antar negara, (c) era informasi menyebabkan siswa mendapatkan informasi dari berbagai sumber secara cepat, sehingga guru nanti bukan lagi satu‑satunya sumber informasi iptek, (d) era global akan berpengaruli terhadap perilaku dan moral manusia sehingga sekolah diharapkan berperan menanamkan nilai‑nilai akhlak, (e) kesadaran orangttia akan pentingnya pendidikan bermutu temyata paralel dengan persaingan antar sekolah untuk menggaet anak jenius dengan orang tua yang penuh perhatian terhadap upaya pendidikan, sehingga sekolah yang mutunya jelek akan ditinggalkan, (f) di era global seperti AFTA, maka tidak menutup kemungkinan akan terbuka peluang pembukaan cabang sekolah asing di tiap‑tiap negwa anggotanya termasuk Indonesia, sehingga persaingan antar lembaga nendidikaii ini akan sangat tinggi. Tantangan tersebut harus direspons oleh sekolah, hingga visi sekolah harus mampu mengakomodasi dan memanfaatkan peluang yang terkandung pada perkembangan tersebut.
Sehingga dalam mengimbangi berbagpi keadaan yang begitu cepat berubah, kepala sekolah tidak hanya dituntut sebagai educator, dan administrator, melainkan juga harus berperan sebagai manajer dan supervisor yang mampu menerapkan manajemen yang bermutu. Indikasinya ada pada iklim kerja dan proses pembelajaran yang konstruktif, berkreasi, dan berprestasi. Manajemen sekolah tidak lain berarti pendayagunaan dan penggtinaan sumberdaya yang ada dan dapat diadakan secara efisien dan efektif untuk mencapai visi dan misi sekolah. Sehingga kepala sekolah merupakan ruh sekolah bersangkutan. Sederhananya, keberhasilan sekolah tergantung pada teknik kepala sekolah mengelola manusia dan sumberdaya yang ada di sekolah, dengan merencanakan, mengorganisasi, mengadakan staf, mengarahkan orientasi/sasaran, mengkoordinasi, memantau, dan menilai/mengevaluasi.
Dalam kegiatan perencanaart, garapan bidang sasaran dibagi, dipilah, dikelompokkan serta diprioritaskan, dengan memperhatikan hasil pertimbangan partisipatif . Begitu pula pengadaan staf, yang dilakukan adalah berpikir tentang siapa yang diperlukan dan dipercayakan dalam bidang garapan itu, bagaimana mengerjakannya, kapan mulai dan kapan selesai. Sehingga sebagai seorang manajer, kepala sekolah bertanggungjawab dan yakin bahwa kegiatan‑kegiatan yang  terjadi di sekolah adalah m'enggarap rencana dengan benar lalu mengerjakannya dengan benar pula.
Sehingga perilaku kepemimpinan visioner harus dapat:
1. Menciptakan dan mengkomunikasikan visi dan tujuan
2. Melaksanakan pemikiran dan perencanaart strategis dan fleksibel
3. Memfasilitasi rekan keda, bawahan, dan perkembangan tim
4. Memfasilitasi perkeinbatigaii organisasi
5. Melindungi individu dari kekuatan yang merusak
6. Melindungi organisasi dari kekuatan yang merusak
7. Mencari dan mengkomunikasikan konsensus antar tim
8. Mengspesifikasi pedoman hidup, dan inenciptakan budaya
9. Menciptakan cara pandang
10. Memotivasi orang‑orang untuk bertindak.
Analisia saya : Setelah saya melibat dari hasil studi di atas jadi dapat saya tarik kesimpulan, bahwa kepemiminan visioner itu adalah pengabungan dad kata kepemimpinan dan visioner. Kepemimpinan visioner menurut saya yaitu, sikap seorang pemimpin yang mampu menjalankan tugasnya didalam organisasi tersebut serta mempunyai Visi dan ttijuan, sebagai perencanaan strategis yang harus menyesuaikan dengan pertibalian tersebut.
d.    Peran kepemimpman visioner dalam pelayanan publik menurut Mr. Bahrul Amig (Camat Krian Kab Sidoarjo.
Pelayanan publik rada dasamya menyangkut aspek kebidupan yang sangat luas. Dalam
kehidupan bemegara, maka pemerintah memiliki fungsi memberikan berbagai pelayanan publik yang diperlukan oleh masyarakat, mulai dari pelayanan dalam bentuk pengaturan atau pun pelayanan‑pelayanan lain cialam rangka memenulii kebutuhan masyarakat dalam bidang pendidikan, kesehatan, utlilitas, dan lainnya. Berbagai gerakan reformasi publik yang dialami negara‑negara maju pada awal tahun 1990‑an banyak difiliami okh tekanan masyarakat akan perlunya peningkatan kualitas pelayanan publik yang diberikan oleh pemerintah. Oleh Karena itu pada era globalisasi penerapan Total Quality Management (TQM) di Instansi pemerintah sangat dibutuhkan, maka dibutuhkan sosok dan kepemimpinan birokrasi yang :
1.        Sensitif dan responsive.
2.        Tidak terpaku pada kegiatan‑kegiatan rutin, inainpu melaktikan terobosan melalui petnikiran yang inovatif dan kreatif.
3.                                                                         Mempunyai wam asan yang futuristik dan sistemik.
4.                                                                                                      Mampu memperhitungkan resiko.
5.                                                                                   Jeli akan sumber‑sumber baru yang potensial.
6.                                                                          Mampu mengkombinasikan sumber daya potensial.
7.                                                                       Mampu mengoptimalkan sumber daya yang tersedia.
Dalam, upaya perwujudan hail‑hal tersebut, pemimpin merupakan faktor yang signifikan. Peran pemimpin dalam membangun kepercayaan publik mencakup lingkup intemal yang berkaitan dengan upaya tnenggerakkan dan iliciiiastikaii seltii‑tilt suniberdaya aparatur berkinerja tinggi, dan lingkup ekstemal organisasi dalam upaya mencermati harapan masyarakat dan komunikasi ekstemal baik menyangkut ukuran‑ukuran kinerja pelayanan (public service measures) yang ditetapkan, upaya yang telah, sedang dan akan dilakukan, maupun kineija pelayanan yang telah dihasilkan. Kedepan kita butuh pemimpin yang visioner dan berkarakter kuat dalam menciptakan pelayanan publik yang representative. Beberapa karakteristik pimpinan visioner dalam pelayanan publik (dikutip dari berbagai sumber) adalah sebagai berikut :
1.       Selalu tidak puas, seorang petnimpin yang visioner adalah seorang pemimpin yang selalu memiliki keinginan untuk melakukan peningkatan. Seorang pemimpin yang mempertahankan metode lama sama dengan berjalan ke belakang karena metode tersebut belum tentu sesuai dengan lingkungan yang, selalu berubah.
2.       Mampu menciptakan standard terbaik menurut visinya, untuk mendapatkan kinerja terbaik seorang pemimpin piliblic harus mengembangkan suatu visi stratejik dalam bidang pelayanan yang mencerminkan budaya, aspirasi dan nilai‑nilai dalam organisasi.
3.       Mampu mengorganisir pelaksanaati pelayinan secara efektif, seorang pemimpin yang visioner mengetahui bahwa sebuah kebijakan dikatakan ketika kebijakan tersebut dapat dilaksanakan dan mencapai tuJuan yang diinginkan. Pengorganisasian ini berarti bahwa pemimpin harus mampu menggerakkan secara top‑down dan juga struktur organisasi secara horizontal dengan baik.
4.       Mampu memperkuat hubungan dengan masyarakat, dengan menggunakan teknologi terbaru untuk memaksimalkan pelayanan secara online.
5.       Memiliki keinginan kuat untuk seIalu belajar, baik dari keberhasilan Organisasi lain dalam pelayanan maupun belajar dari kesalahan yang mereka lakukan.
6.       Mampu menciptakan transparansi dan akuntabilitas dalam pelayanan, termasuk akuntabilitas dan transparansi yang bersifat multiple govemmental organizations.
Analisis saya : Menurut saya peran kepemimpinan visioner dalam pelayanan publik, sangatlah berpengaruh satu sama lain karena, salah satu ttijtian dari kepemimpinan tersebut ialah melayani masyarakatnya. Oleh sebab itu, seorang pemimpin yang visioner harus mampu melaksanakan pelayanan publik tersebut dengan pentih rasa tanggung jawab. Sehingga dampak positif pada diri pemimpin adalah peluang karier yang lebih tinggi sebagai pengliargaan atas prestasi yang telah dicapai. Keptiasan lainnya adalah dapat berbuat lebih banyak untuk kepentingan orang lain/masyarakat.


I.  Interpretasi data
Data yang saya ambil merupakan hasil dari penelitian ‑ penelitian yang telah terbukti hasilnya, yaitu melalui buku ‑ buku yang saya peroleh dari perpustakaan dan melalui sumber dari intemet. Semua data tersebut menyimpulkan bahwa Peran kepemimpinan visioner dalam pelayanan publik, yaitu pemimpin dalam membangun kepercayaan publik mencakup lingkup Intemal yang berkaitan dengan upaya menggerakkan dan memastikan seluruh sumberdaya aparatur berkineeja tinggi, dan lingkup ekstemal organisasi dalam, upaya mencermati harapan masyarakat dan komunikasi ekstemal baik menyangkut ukuran‑ukuran kinerja pelayanan (public service measures) yang ditetapkan, upaya yang telah, sedang dan akan dilakukan, maupun kinerja pelayanan yang telah diliasilkaii. Kedepan kita butuh pemimpin yang visioner dan berkarakter kuat dalam menciptakan pelayanan publik yang representatif.
J. Penutup
a. Kesimpulan ( menjawab dari rumusan masalah )
1.      Bagai manakah ciri dari kepemimpinan Visioner itu ?
Pada dasamya seorang pemimpin yang visioner biasanya selalu memegang teph pada komitmen dan pendiriannya, tidak mudah dipengaruhi dan harus menerima masukan dan bimbingan masukan tersebut apakah baik untuk organisasinya ataukah bisa bedampak buruk. Yang saya ketahui ciri dari kepemiminan visioner yaitu : Berorientasi pada visi yang diterjemahkan . dalam tindakan nyata, Keinginan untuk adanya perubahan menggugat kemapanan dan keseimbangan dalam sistem, Memiliki kepekaan dan kepedulian yang tinggi.dan Piawai beradaptasi memperlaktikan sumber daya organisasi. Dengan ciri tersebut akan memperbesar kemungkinan berhasil bagi pimpinan dan organisasi terebut. Selain itu juga menurut Burt Nanus (1992) ciri dari kepemimpinan visioner yaitu :
  • Seorang pemimpin visioner harus memiliki kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif dengan manajer dan karyawan lainnya dalam. organisasi. Hal ini membutuhkan pemimpin untuk ment,,,hasilkan "guidance, encouragement, and motivation."
  • Seorang pemimpin visioner harus memahami lingkungan luar dan memiliki kemainpuan bereaksi secara tepat atas segala ancaman dan peluang. Ini termasuk, yang plaing penting, dapat "relate skillfully" dengan orang‑orang kunci di luar organisasi, namun memainkan peran penting terhadap organisasi (investor, dan pelanggan).
  • Seorang pemimpin harus memegang peran penting dalam membentuk dan mempengaruhi praktek organisasi, prosedur, produk dan jasa. Seorang pemimpin dalam hal ini harus terlibal dalam. organisasi untuk menghasilkan dan mempertahankan kesempumaart pelayanan, sejalan dengan mempersiapkan dan memandu jalan organisasi ke masa depan (successfully achieved vision).
  • Seorang pemimpin visioner harus memiliki atau mengembangkan "ceruk” untuk mengantisipasi masa depan. Ceruk ini merupakan sebuah bentuk imaffinatif, yang berdasarkan atas kemampuan data untuk mengakses kebutuhan masa depan konsumen, teknologi, dan lain sebagainya. Ini tennasuk kemamptian untuk mengatur sumber daya organisasi guna meinperiapkan diri menghadapi kemunculan kebutuhan dan perubahan ini.

2.      Apakah kepemimpinan.visioner bisa efektif ?
Menurut saya kepeinimpinan visioner akan berjalan dengan efektif apabila, Pemimpin visioner mempunyai ' ganibaran yang jelas tentang apa yang hendak dicapai dan mempunyai gambaran yang jelas kapan hal itu akan dapat dicapai, sehingga Pemimpin visioner tidak hanya memikirkan di mana posisi bisnis pada saat ini, tetapi lebih memikirkan dimana posisi yang diinginkan pada masa yang akan datang. Selain itu, Pemimpin visioner harus mampu dengan teratur mengambil bagian dalain pelatihan dan berbagaijenis pengembanganlainnya, baik di dalam maupun di luar organisasi. Pemimpin visioner mampu menguffi setiap interaksi, negatif atau positif, sehingga mampu mempelaJari situasi.'Pemimpin visioner juga harus mampu mengejar peluang untuk bekedasama dan mengambil bagian dalam proyek yang dapat memperluas pengetahuan, memberikan tantanganlerpikir dan mengembangkan imajinasi. Maka dari situ bisa terwujud kepemimpinan visioner yang benar ‑ benar efektif
3.      Bagaimanakah peran kepemimpinan visioner dalam pelayanan publik ?
Peran kepemimpinan visioner dalam pelayanan publik adalall merupakan peran yang sangnt berpenganili dalain setiap Organisasi, karena Peran ini mcrupakan peran di mana seorang pemimpin menyajikan suatu visi, meyakinkan gambaran atau target untuk suatu organisasi, guna diral pada masa depan, dan melibatkan bany~k orang. Sebagai penentu arah, seorang pemimpin menyampaikan visi, mengkomnnikasikannya, memotivasi peke~ia dan rekan, serta ineyakinkan orang ballwa apa yang dilakukan merlipakan hal yang benar, dan mendukung partisipasi pada seluruh tingkat dan pada selurah tahap usaha menuju masa depart.
b. Saran
Sebagai calon pemiinpin atau leader, hendaknya kita memiliki kemampuan untuk memimpin dan menjalankan visi dan misi dari organisasi yang akan kita jalankan serta melalui serangkaian kebijakan dan tindakan yang progressif Serta kita harus menjadi seorang yang dapat melihat jauh sekali kedepan, tanpa batasan dan halangan, dan melakukan nya setelah dapat menarik kesimpulan.

K. Daftar pustaka
-        Kartanegara, Diana. (2003). Strategi Membangun Eksekutif. [Online]. Tersedia: http://www.pln.co.id/fokus/A,rtikelTunggal.asp?A.r.tikelld= 268
-        Nanus, B. (2001). Kc'pemimpinan Visioner; Menciptakan Kesadaran akan arah dan Tujuan di Dalam Organisasi. Alih Bahasa: Frederik Ruma. Jakarta: Prenhallindo.
-        pendidikan‑umat.blogspot.com/2008/01 /kepemimpinan‑visioner.html
-        wawan‑satti.blogspot.com
-        wordpress.com/2008/01/kepemimpinad‑visoner.doc
-        Waltyudi. (2009). Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Organisasi Pembelajar (Leaming Organization). Bandung: Alfabeta
-        Yuki, Gary. (2009). Leadership in Organization (Kepemimpinan Dalam Organisasi). Jakarta: Indeks